Rabu, 12 September 2012

Sifat Koligatif Larutan


A.Konsentrasi
          Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu larutan atau menyatakan perbandingan antara banyaknya zat terlarut dengan banyaknya pelarut dalam larutan.
            Jenis jenis konsetrasi ialah:
1.     Persen berat
2.     Perseen Volume
3.     Molaritas
4.     Normalitas
5.     Molalitas
6.     Fraksi mol
1.Persen Berat
            Banyaknya zat terlarut dalam gram yang terdapat pada 100 gram larutan disebut persen berat.

2.Persen Volume
            Menyatakan besarnya volume (mL) zat terlarut yang terdapat pada 100 mL larutan.


3.Molaritas
            Menyatakan jumlah mol suatu zat terlarut dalam 1 liter (L) larutan. Satuan dari molaritas dilambangkan dengan M.
            Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya molaritas suatu larutan sebagai berikut :


4.Normalitas
            Menyatakan banyaknya grek (gram ekuivalen) zat terlarut dalam 1 lite larutan. Besarnya satu grek sama dengan hasil kali mol dengan valensinya. Satuan dari normalitas adalah Normal diberi simbol N dan dirumuskan sebagai berikut :
5.Molalitas
Menyatakan jumlah mol zat terlarut per kilogram (kg) pelarut. Satuan molalitas diberi simbol m.
 

           
Ket: m = molalitas                              gr = massa zat terlarut
P = massa pelarut                     Mr = Mr zat terlarut

5.Fraksi Mol
            Merupakan perbandingan antara banyaknya mol komponen tersebut dengan mol total dari semua komponen yang ada.
a.     Fraksi mol A =      

b.    Fraksi mol B =      


c.     Fraksi mol C =      


Dengan demikian, jumlah fraksi mol total adalah satu.
XA + XB + XC = 1


B. Sifat Koligatif Larutan Nonlektrolit
         Sifat fisik larutan yang tergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah relatif zat terlarut dan pelarut) ini dikenal dengan sifat koligatif.
            Sifat Koligatif:
1.    Penurunan Tekanan Uap (∆p)
2.    Penurunan titik beku (∆Tf)
3.    Kenaikan titik didih (∆Tb)
4.    Tekanan osmotik (π)
1.Penurunan Tekanan Uap
            Tekanan uap jenuh pelarut (po) selalu lebih besar dibanding tekanan uap jenuh larutan (p).
(∆p) = po – p
                Menurut Hukum Roult
Penurunan tekanan uap (∆p) berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut
(∆p) = po . xt
Atau
Tekanan uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat pelarut
p = po . xp

Ket :   po = tekanan uap jenuh pelarut
P = tekanan uap jenuh larutan
∆p =penurunan tekanan uap
2. Penurunan Titik Beku (∆Tf)

Menurut  Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang terlarut di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.        
               ∆Tf  = m . kf         dan            ∆Tb = m . kb

Ket: ∆Tf  = penurunan titik beku
         ∆Tb = kenaikan titik didih
           m  = molalitas
           kf   = tetapan titik beku molal
           kb   = tetapan kenaikan titik didih molal