A.Konsentrasi
Konsentrasi merupakan cara untuk menyatakan
banyaknya zat yang terlarut dalam suatu larutan atau menyatakan perbandingan
antara banyaknya zat terlarut dengan banyaknya pelarut dalam larutan.
Jenis
jenis konsetrasi ialah:
1. Persen berat
2. Perseen Volume
3. Molaritas
4. Normalitas
5. Molalitas
6. Fraksi mol
1.Persen Berat
Banyaknya
zat terlarut dalam gram yang terdapat pada 100 gram larutan disebut persen berat.
2.Persen Volume
Menyatakan besarnya volume (mL) zat terlarut
yang terdapat pada 100 mL larutan.
3.Molaritas
Menyatakan
jumlah mol suatu zat terlarut dalam 1 liter (L) larutan. Satuan dari molaritas
dilambangkan dengan M.
Rumus
yang digunakan untuk menentukan besarnya molaritas suatu larutan sebagai
berikut :
4.Normalitas
Menyatakan
banyaknya grek (gram ekuivalen) zat terlarut dalam 1 lite larutan. Besarnya
satu grek sama dengan hasil kali mol dengan valensinya. Satuan dari normalitas
adalah Normal diberi simbol N dan dirumuskan sebagai berikut :
5.Molalitas
Menyatakan jumlah mol zat terlarut per
kilogram (kg) pelarut. Satuan molalitas diberi simbol m.
Ket:
m = molalitas gr = massa zat terlarut
P =
massa pelarut Mr = Mr
zat terlarut
5.Fraksi
Mol
Merupakan perbandingan antara
banyaknya mol komponen tersebut dengan mol total dari semua komponen yang ada.
a.
Fraksi mol A =
b.
Fraksi mol B =
c.
Fraksi mol C =
Dengan
demikian, jumlah fraksi mol total adalah satu.
XA + XB + XC = 1
B. Sifat
Koligatif Larutan Nonlektrolit
Sifat fisik
larutan yang tergantung pada konsentrasi zat terlarut (jumlah relatif zat
terlarut dan pelarut) ini dikenal dengan sifat
koligatif.
Sifat Koligatif:
1.
Penurunan Tekanan Uap (∆p)
2.
Penurunan titik beku (∆Tf)
3.
Kenaikan titik didih (∆Tb)
4.
Tekanan osmotik (π)
1.Penurunan
Tekanan Uap
Tekanan uap jenuh pelarut (po)
selalu lebih besar dibanding tekanan uap jenuh larutan (p).
(∆p) = po
– p
Menurut
Hukum Roult
Penurunan
tekanan uap (∆p) berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut
(∆p) = po
. xt
Atau
Tekanan
uap berbanding lurus dengan fraksi mol zat pelarut
p = po
. xp
Ket
: po = tekanan uap jenuh
pelarut
P = tekanan uap jenuh larutan
∆p =penurunan tekanan uap
P = tekanan uap jenuh larutan
∆p =penurunan tekanan uap
2. Penurunan
Titik Beku (∆Tf)
Menurut Hukum Backman dan Raoult bahwa penurunan
titik beku dan kenaikan titik didih berbanding langsung dengan molalitas yang
terlarut di dalamnya. Hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
∆Tf
= m . kf dan ∆Tb = m . kb
Ket:
∆Tf = penurunan titik beku
∆Tb = kenaikan titik didih
m = molalitas
kf = tetapan titik beku molal
kb = tetapan kenaikan titik didih molal
∆Tb = kenaikan titik didih
m = molalitas
kf = tetapan titik beku molal
kb = tetapan kenaikan titik didih molal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar